Kadal Gurun Artinya
Habitat dan tempat tinggal Dhub
Habitat dhub banyak berada di kawasan gurun dengan tanah kering dan gersang. Hewan jenis reptil ini tinggal pada lubang dan celah kecil di gurun. Tempat tinggalnya ini digunakan sebagai tempat berlindung dari panas terik dan dari gangguan manusia.
Dikutip Environment Agency - Abu Dhabi, dhub termasuk hewan yang sangat tenang walaupun penampilannya tangguh serta aktif mencari makanan di siang hari. Hewan bernama latin Uromastyx aegyptica microelepis ini banyak ditemukan di Sudan, Mesir, Yordania, Suriah, Irak, Iran, dan Semenanjung Arab.
Menjadi makanan utama ular dan biawak
Walaupun kadal ini merupakan predator yang ganas bagi semut dan rayap namun ia juga jadi mangsa bagi hewan lain yang lebih besar, lho. Laman iNaturalistUK menerangkan kalau beberapa reptil karnivor seperti Varanus gouldii (biawak gurun) dan Pseudonaja modesta (ular cokelat bercincin) jadi dua predator utamanya. Tak cuma reptil, beberapa mamalia seperti kucing dan rubah juga sering memakan kadal ini.
Ada beberapa taktik yang digunakan predator untuk menangkap kadal gurun, yaitu mengejar dan menyergap. Bahkan beberapa predator seperti biawak gurun tak segan-segan untuk masuk ke dalam lubang kadal gurun untuk memangsanya, lho. Tapi tenang saja, kadal gurung juga punya taktik untuk menghindari predator. Pertama, ia mampu berkamuflase di pasir, bebatuan, dan rerumputan. Kedua, reptil ini kerap berpindah-pindah lubang atau menggali lubang di tempat lain untuk membuat predator bingung.
Badannya yang memanjang memudahkan kadal gurun menggali lubang
Artikel di jurnal Journal of Experimental Biology menerangkan kalau reptil ini merupakan hewan yang sangat pandai menggali. Hal ini juga didukung oleh tubuhnya yang memanjang, runcing, dan kuat sehingga memudahkannya membuat lubang di gurun pasir. Kakinya yang kecil dan kuat juga membuat kadal ini tidak akan kehabisan tenaga saat menggali, alhasil ia bisa menggali pasir dengan lebih efisien.
Secara umum lubang yang ia buat punya beberapa fungsi, yaitu sebagai tempat bersembunyi, tempat berkembang biak, dan tempat beristirahat. Saat siang hari kadal gurun akan berada di dalam lubang untuk menghindari teriknya matahari. Barulah saat malam atau petang reptil ini mulai keluar untuk mencari makanan. Badannya yang kecil dengan warna cokelat dan bintik-bintik hitam juga membuat kadal gurun sulit dideteksi di malam hari.
Sering diburu untuk diambil kulit dan dagingnya
Hewan yang mendiami lubang di gurun ini tidak najis dan bagian tubuhnya dapat diolah, sehingga banyak diburu oleh sebagian orang. Bagi beberapa orang di Arab, kulit dhub memang sangat berguna. Sehingga kulitnya diambil dan diolah untuk jadi kerajinan kulit. Sementara dagingnya dapat diolah menjadi makanan yang lezat dan halal.
Daging dhub memang tidak diharamkan Rasulullah SAW. Namun, Rasulullah tidak suka memakannya. Seperti diterangkan dalam hadist riwayat Ibnu Umar R.A berikut ini.
Ia berkata: "Bibiku, Ummu Hufaid memberikan hadiah kepada Rasulullah SAW berupa minyak samin, keju dan daging Dhub. Minyak samin dan kejunya dimakan dan daging Dhubnya dibiarkan karena ia merasa jijik. Daging itu pernah dihidangkan di meja makan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kalau seandainya daging itu haram, maka daging itu tidak akan dihidangkan di meja makan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam." (Shahih Muslim nomor 3604).
Hewan ini memang memiliki umur yang cukup panjang dan dapat bertahan hidup pada kondisi cuaca ekstrim di gurun. Namun, tetap ada kemungkinan dapat punah akibat faktor iklim, bencana alam ataupun jika tidak dijaga kelestariannya. Maka dari itu para pemburu juga harus menjaga kelestarian dan tidak merusak habitat hewan tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Satanic Leaf Tailed Gecko, Spesies Kadal Mirip Daun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Tergolong herbivora dan tahan lapar
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Dhub termasuk jenis hewan herbivora yang memakan rumput-rumputan dan tumbuhan hijau lainnya. Sesekali dhub juga memakan beberapa serangga, seperti belalang dan lainnya, tapi itu sangat jarang. Pola makan yang unik inilah yang membedakan dhub dengan biawak.
Dhub termasuk hewan yang tahan lapar. Dilansir Connect With Nature, mereka bisa pergi selama berminggu-minggu tanpa makan. Sebab metabolisme dalam tubuh mereka yang lambat. Hal tersebut juga membuat hewan ini bisa berumur panjang. Mereka dapat hidup hingga 80 tahun, lho.
Kadal gurun tidak peduli dengan anak-anaknya
Dilansir Monaco Nature Encyclopedia, kadal gurun merupakan hewan soliter yang artinya ia hidup menyendiri. Hewan ini menggali lubang untuk ditinggali sendirian, mencari makan hanya untuk dirinya, dan tidak hidup berkelompok. Hal ini menjadi unik karena kerabat-kerabatnya yang berasal dari genus yang sama biasanya merupakan hewan yang hidup berkelompok.
Di lain sisi kadal gurun hanya akan berinteraksi dengan sesama spesiesnya saat musim kawin. Ia sama sekali tidak peduli dengan sesama spesiesnya atau dengan kadal lain. Bahkan sesaat setelah kawin kadal jantan akan meninggalkan kadal betina dan setelah bertelur kadal betina sama sekali tidak peduli dengan hidup anak-anaknya. Sungguh seorang ibu yang tidak punya insting keibuan.
Seperti namanya, kadal gurun merupakan spesies kadal berukuran kecil yang hidup di gurun dan hanya bisa ditemukan di Australia. Ciri fisik, makanan, dan gaya hidup kadal ini sangat cocok dengan habitatnya tersebut. Kebiasaannya menggali lubang, makanannya yang berupa serangga kecil, gerakannya cepat, dan warna cokelatnya merupakan adaptasi untuk hidup di gurun yang panas. Kadal gurun juga bisa dibilang sebagai kadal yang mandiri karena merupakan hewan soliter yang tidak butuh bantuan siapapun untuk bertahan hidup.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Kadal Putih, Warnanya Tidak Sesuai dengan Namanya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Dhub merupakan hewan reptil yang dikenal sebagai kadal besar yang hidup di gurun. Hewan ini memiliki keunikan tersendiri dibanding hewan jenis reptil lainnya, mulai dari keunikan bentuk, pola makan, hingga perilakunya, yang membuat sebagian orang takjub akan keunikannya.
Selain keunikannya yang membuat takjub, hewan ini juga dapat bermanfaat bagi sebagian orang disekitar gurun, sehingga tak heran hewan ini sering diburu. Penasaran akan keunikannya? Mengapa sampai diburu? Yuk, simak beberapa fakta menarik dhub berikut ini yang akan menjawab rasa penasaranmu.
Setengah dari porsi makanannya adalah semut
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Kadal gurun merupakan insektivor atau pemakan serangga dengan 30-50% makanannya terdiri dari semut, jelas The Reptile Database. Tak cuma semut, kadal ini juga cukup sering memakan rayap dan jika digabungkan sekitar 80% makanan kadal gurun merupakan semut dan rayap. Jika kadal gurun kesulitan menemukan kedua makanan kesukaannya tersebut barulah ia akan mencari invertebrata lain seperti kumbang dan laba-laba.
Reptil ini juga merupakan predator penyergap di mana ia akan berdiam diri di dekat lubang galiannya sembari menunggu mangsa lewat. Saat mangsa lewat barulah kadal gurun akan menerkamnya secepat kilat. Selain menunggu mangsa di dekat lubang galian terkadang ia juga berkeliling dan mencari mangsa dengan cara berkamuflase di bebatuan, rerumputan, atau tanaman yang sudah mati.
Takut terhadap air, tapi tetap minum
Uniknya, hewan ini sangat jarang menyentuh air, lho. Umumnya, hewan ini memang tidak suka air. Bahkan dhub memang tidak meminum air langsung dari aliran sungai. Sebab, hewan ini hanya minum dari air embun.
Hal tersebut sering dimanfaatkan para pemburu untuk menangkap dhub. Mereka akan menuang air pada tempat tinggal dhub, lalu kadal gurun ini akan langsung keluar karena rasa takutnya pada air.
Mirip reptil lain, tapi memiliki ciri fisik tersendiri
Dhub memiliki bentuk tubuh yang persis seperti hewan reptil lain pada umumnya, yakni memiliki kaki empat, serta memiliki ekor panjang. Kadal gurun ini memiliki bentuk tubuh yang mirip seperti biawak air. Banyak orang mengira dhub sama dengan biawak, padahal dua reptil ini berbeda, lho.
Dhub memiliki panjang tubuh antara 38-99 cm dan memiliki kulit tebal berwarna cokelat pasir. Bagian tubuh dan ekornya dilapisi kulit tebal dan kasar dengan benjolan keras mirip permukaan kulit tokek. Ekor dhub memiliki kulit tajam seperti kulit buah durian dan berukuran tidak terlalu panjang.
Baca Juga: 7 Fakta Epik Komodo, Kadal Terbesar di Bumi
Merupakan kadal endemik Australia
Dilansir GBIF, kadal gurun merupakan spesies kadal endemik Australia dan tidak dapat ditemukan di daerah lain. Penyebarannya di benua kanguru ini juga terbilang luas, ia bisa ditemukan di Australia bagian tengah, barat, dan selatan. Namun ia tak bisa ditemukan di Australia bagian utara dan tenggara.
Seperti namanya, kadal ini cenderung menghuni daerah yang kering seperti gurun, savana, dan padang rumput. Di sana ia dengan mudah dapat menemukan makanan dan menggali tanah untuk menghindari predator. Ukuran kadal gurun juga terbilang kecil dengan panjang maksimal yang hanya sekitar 8,4 cm.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Iguana Berpunuk, Punya Kemampuan Seperti Bunglon