Kobra Jawa Hitam

Kobra Jawa Hitam

Perilaku yang Unik

Meskipun dikenal sebagai hewan berbahaya yang ditakuti oleh umat manusia, ternyata ular sendok atau kobra Jawa memiliki perilaku yang unik. Salah satunya kebiasaan mereka yang kerap menghindari manusia. Alih-alih senang berada di sekitar manusia, ular sendok hitam atau kobra Jawa cenderung pasif. Bahkan mereka termasuk hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Hal inilah yang membuat jenis ular ini lebih sering mencari mangsa di waktu malam.

Memiliki Bisa Beracun

Seperti diketahui, ular sendok atau kobra Jawa termasuk jenis ular berbisa. Mengacu pada buku 'Seri Hewan Vertebrata: Hewan Melata Reptilia' karya Dhany Ardiansyah, bisa di dalam ular sendok atau kobra mengandung neurotoksin. Jenis racun tersebut dapat berpengaruh pada kerusakan jaringan saraf apabila disuntikkan ke dalam tubuh manusia.

Apakah Ular Sendok Hitam Sama dengan Kobra Jawa?

Jawabannya adalah ya. Mengapa? Alasannya karena istilah ular sendok hitam rupanya digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan jenis kobra Jawa. Mengacu dari buku 'Ensiklopedia Fauna Dunia' karya Shafa Faizah, dijelaskan bahwa kobra disebut juga sebagai ular sendok.

Hal tersebut dikarenakan ular kobra memiliki karakteristik yang akan mengembangkan bagian lehernya menjadi lebih besar saat merasa terancam. Inilah yang menyebabkan ular kobra disebut juga sebagai ular sendok.

Sementara itu, menurut buku 'Kamus Istilah Dunia Peternakan' oleh Komang Budaarsa, ular kobra didefinisikan sebagai ular sendok; ular berbisa dari suku Elapidae. Disebut sebagai ular sendok karena kemampuannya menegakkan dan memipihkan lehernya saat merasa terganggu. Proses memipihkan leher di bagian kepala ular inilah yang membuatnya terlihat layaknya sendok.

Selanjutnya disampaikan dalam buku 'Buku Pintar Hewan Buas' yang ditulis oleh Jumanta, ular kobra atau ular sendok sama-sama memiliki nama ilmiah Naja sputatrix. Meskipun memiliki istilah yang berbeda, keduanya adalah ular yang sama. Ular sendok disebut juga sebagai ular kobra.

Namun demikian, ular sendok atau kobra Jawa berbeda dengan king cobra. Hal ini dikarenakan king cobra memiliki nama ilmiah ophiophagus hannah dengan nama lain disebut juga sebagai ular tedung atau ular anang.

Wilayah Persebaran

Selain dapat dijumpai di beberapa wilayah Indonesia, ternyata ular sendok atau kobra Jawa juga menyebar di sejumlah negara tetangga. Masih merujuk dari buku yang sama, dikatakan bahwa wilayah persebaran ular sendok atau kobra Jawa dapat ditemukan di Singapura hingga Semenanjung Malaysia.

Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai apakah ular sendok hitam sama dengan kobra Jawa lengkap dengan ciri-ciri ular tersebut. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran dari detikers, ya.

Beberapa kota di Pulau Jawa sempat dihebohkan oleh serangan anakan ular kobra Jawa yang masuk ke dalam rumah.

Dari sekian banyak jenis ular berbisa yang ada, keberadaan jenis kobra ini perlu diwaspadai.

Pasalnya, kobra Jawa dinilai sebagai salah satu ular berbisa tinggi yang bisa membahayakan manusia kapan saja

Apa bedanya ular kobra Jawa dengan ular kobra pada umumnya? Simak juga cara penangannya dalam ulasan berikut ini.

Baca Juga: 15 Arti Mimpi Dikejar Ular, Berhubungan dengan Emosi!

Ciri-ciri Ular Sendok Hitam atau Kobra Jawa

Setelah mengetahui jawaban bahwa ular sendok dan kobra Jawa merupakan jenis ular yang sama, tidak ada salahnya untuk mengenal secara lebih dekat dengan ular ini. Terdapat ciri-ciri ular sendok atau kobra yang dapat diketahui oleh manusia. Berikut beberapa di antaranya:

Ciri-ciri pertama dari ular sendok hitam atau kobra Jawa adalah memiliki warna yang khas. Dikatakan dalam buku sebelumnya bahwa warna ular ini cenderung terlihat coklat pudar hingga hitam mengkilap. Panjang tubuh ular ini rata-rata 1,4 meter hingga 4 meter saja. Namun demikian, menurut buku 'Rahasia Ular' karya Wong Comic, warna ular kobra Jawa atau ular sendok dapat berkombinasi dengan merah keabu-abuan, kuning, hingga putih.

Mampu Menyemburkan Bisa

Tidak hanya memiliki bisa yang sangat berbahaya, jenis ular yang satu ini juga memiliki kemampuan dalam menyemburkan bisa hingga jarak tertentu. Dikatakan bahwa semburan ular sendok atau kobra dapat berjarak sejauh 2 meter. Meskipun tidak masuk ke dalam tubuh, apabila bisa ular sendok atau kobra mengenai area mata dapat menimbulkan gangguan penglihatan sementara hingga adanya kemungkinan resiko kebutaan.

Habitat Ular Kobra Jawa

Sesuai dengan namanya, habitat utama ular kobra Jawa berada di Pulau Jawa.

Habitat aslinya sebagian besar berada di hutan hujan tropis, persawahan, hingga pekarangan.

Hewan ini mudah beradaptasi sehingga kerap ditemukan di berbagai tipe habitat, termasuk di perkotaan.

Melansir Wildlife Preservation Canada, kobra Jawa bahkan paling sering ditemui di Kota Jakarta.

Hewan melata ini hidup di atas tanah (terrestrial), terutama di area persawahan dan pekarangan.

Menjadi hewan nokturnal, ular kobra Jawa aktif mencari mangsa di malam hari.

Target sasarannya adalah mamalia kecil, tikus, burung, kodok, ular, dan hewan amfibi lainnya menjadi makanan favorit bagi ular kobra Jawa.

Tak heran jika keberadaan hewan ini penting sebagai pengontrol populasi hewan pengerat.

Baca Juga: 3 Jenis Tanaman yang Bisa Dicangkok, Bisa Bikin Pohon Berbuah Lebih Cepat!

Famz News – Cobra Jawa (Naja sputatrix) merupakan salah satu ular berbisa tinggi dari keluarga elapid. Ular endemik Pulau Jawa dan Nusa Tenggara ini diperkirakan dapat hidup 20 tahun. Kobra jawa termasuk terestrial atau hidup di atas tanah dan bersifat nokturnal alias aktif mencari mangsa di malam hari.

Kobra jawa sangat mematikan. Jika terancam, ular ini bisa menyemburkan racun ke arah pengganggunya sejauh 1 meter dan mampu membunuh mangsa dalam 10-15 menit.

Melansir dari The Guide Snake, Selasa (15/11/2023), kobra jawa pertama kali dideskripsikan oleh ahli herpetologi Jerman, Friedrich Boie pada 1972. Nama genus ‘naja’ berasal dari bahasa Sansekerta Latin nāgá yang berarti “ular”. Sedangkan nama spesies ‘sputatrix’ berasal dari bahasa Latin sputator, yang berarti “meludah”.

Kobra Jawa berwarna hitam dengan panjang rata-rata bisa mencapai 1-2 meter dan berat sekitar 1,8 kilogram. Ular ini memiliki kepala berbentuk oval dengan tulang rusuk leher panjang yang melebar membentuk tudung saat terancam. Matanya berukuran sedang dengan pupil bulat.

Kobra Jawa juga memiliki bentuk taring proteroglypha (bertaring depan) yang berukuran kecil dengan ujung yang pendek. Taring ini digunakan untuk menyuntikkan bisa ke dalam pembuluh darah lawannya.

Kobra Jawa merupakan spesies yang sangat defensif, sehingga mudah mengeluarkan racun ketika merasa terancam. Bahkan ular ini juga mampu menyemburkan racun sejauh 1 meter

Racun ular ini memiliki aktivitas antikoagulan vitro yang jauh lebih kuat dibandingkan ular kobra lainnya.

Racun tersebut memiliki nilai LD50 0,9 mg/kg, dengan komponen penting berupa enzim dan protein dengan berat molekul tinggi, enzim fosfolipase A2, kardiotoksin polipeptida, dan neurotoksin pascasinaps.

Makanan utama ular ini adalah mamalia kecil seperti tikus, tetapi ular ini juga mengkonsumsi katak, kadal, dan ular.

Menurut penelitian Herpetologi Shine Boeadi tahun 1898, 80 spesimen kobra Jawa dari Pulau Jawa dianomi dan diukur, sehingga menghasilkan temuan bahwa ular ini kebanyakan memangsa mamalia.

Berbagai jenis ular berbisa dapat dijumpai oleh manusia, tidak terkecuali ular sendok hitam dan ular kobra Jawa yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Namun, mungkin tidak sedikit masyarakat yang menyimpan rasa penasaran mengenai apakah ular sendok hitam dan ular kobra Jawa adalah jenis ular yang sama?

Istilah ular sendok hitam mungkin terdengar lebih familiar dibandingkan dengan ular kobra Jawa. Hal ini dikarenakan, jenis ular tersebut cukup sering di temukan oleh sebagian masyarakat yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti Pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.

Tidak hanya itu saja, ular sendok hitam maupun ular kobra Jawa juga ditakuti oleh sebagian besar orang dikarenakan jenis ular ini termasuk yang memiliki bisa. Lantas apakah ular sendok hitam sama dengan kobra Jawa? Temukan jawabannya melalui paparan berikut, ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan Ular Kobra dan King Kobra

Foto: King Kobra (Pixabay.com/antriksh)

Sekilas, ciri-ciri ular kobra Jawa mirip seperti king kobra yang lehernya memipih seperti sendok.

Selain itu, masih ada sejumlah perbedaan ular kobra Jawa dengan king kobra, di antaranya:

Meski namanya mirip, ular kobra dan king kobra termasuk spesies yang berbeda.

Hal ini termasuk dengan ular kobra Jawa yang berasal dari genus Naja.

Sementara itu, king kobra memiliki genus Ophiophagus.

King kobra menyandang predikat sebagai ular berbisa terpanjang di dunia.

Rata-rata panjang king kobra bisa mencapai 6 meter dengan diameter 10 sentimeter.

Sementara itu, ukuran tubuh ular kobra cenderung lebih kecil dan pendek, berkisar 1,7-2,5 meter.

Bobot king kobra juga cenderung lebih besar, bahkan hampir 2 kali lipat ular kobra.

Berat king kobra bisa mencapai 5-10 kilogram, sementara ular kobra umumnya memiliki berat berkisar 2,5-5 kilogram.

Baca Juga: 10 Contoh Hewan Berkaki Dua serta Gambar dan Penjelasannya

King kobra tak segan memangsa ular lain sebagai makanannya.

Kobra Jawa - Naja Sputatrix

Mengenal Ular Kobra Jawa

Foto: Ular Kobra Jawa (Freepik.com)

Ular kobra Jawa merupakan salah satu ular berbisa tinggi dari family Elapidae.

Jenis ular ini berasal dari genus Naja dan memiliki nama latin Naja sputatrix.

Ciri-ciri kobra Jawa memiliki leher yang dapat memipih seperti sendok saat dirinya terancam.

Maka tak heran jika masyarakat Jawa kerap menyebut jenis kobra ini sebagai ular sendok.

Ciri-ciri kobra Jawa biasanya berwarna hitam kecokelatan dengan panjang mencapai 2 meter.

Hewan berbisa ini juga memiliki bentuk taring proteroglypha (bertaring depan) yang berukuran kecil dengan ujung pendek.

Baca Juga: Ketahui Klasifikasi Filum Coelenterata sebagai Hewan Berongga

Dari taringnya itulah, ular kobra Jawa mampu menyuntikkan bisa hingga masuk ke dalam pembuluh darah lawannya.

Hati-hati, bisa ular kobra Jawa memiliki sifat hemotoksik yang mampu merusak sel darah.

Tak hanya itu, bisa ular kobra jenis ini juga bersifat neurotoksik yang mampu merusak sel saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Jarak semburan bisanya pun cukup jauh. Jika terkena mata, manusia bahkan bisa mengalami kebutaan dalam sekejap.

Meski sangat berbahaya bagi manusia, keberadaan ular kobra Jawa ternyata juga perlu dilestarikan, lho, Moms.

Terutama bagi para petani, keberadaan satwa ini dapat mengendalikan hama tikus sehingga turut menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: Moms Suka Bunga Krisan? Yuk Ikuti Cara Menanam Bunga Krisan Berikut!